Tuesday, August 6, 2019

Pemandangan Terasering Panyaweuyan di Majalengka

Bulan lalu saat ada acara keluarga di daerah Majalengka, akhirnya saya bisa sedikit jalan-jalan di Majalengka. Setelah mencari leway Google apa yang saya bisa lihat di Majalengka, akhirnya diputuskan pergi ke Panyaweuyan. Daerah ini merupakan daerah perkebunan, khususnya untuk perkebunan yang membutuhkan suhu yang agak dingin dan dataran yang tinggi.

Saat itu saya tinggal di daerah Majalengka Regency, jadi kalau saya lihat dari Google Map itu bisa mencapai lebih daria 25 km perjalanan seperti gambar peta di bawah.

Arah ke Panyeweuyan dari Majalengka Regency


Saat itu kami pergi dari rumah pagi-pagi sekitar jam 8-an. Dan kami semua tidak tahu medan sama sekali ke Panyaweuyan ini. Walhasil kami semua bergantung pada Google Map.

Saat di perjalanan, kami baru tahu bahwa medan ke puncak panyaweuyan sangat-sangat susah, dikarenakan lebar jalan sangat kecil hanya untuk satu mobil tetapi pinggir-pinggirnya langsung menghadap ke jurang, meski secara pemandangan sangat indah sekali. Saat itu kami bawa mobil sejenis family car yang agak besar, jadi benar-benar hati-hati saat jalan. Alhamdulillah selama perjalanan aman dan tidak ada hal-hal yang membahayakan.

Setelah makan waktu sekitar 1 jam, kami sampai di terasering Panyaweuyan. Ini ada beberapa photo yang diambil

Terasering View 

Panyaweuyan View

Dari bukit di Panyaweuyan

Bagi saya yang tinggal di perkotaan, pemandangan yang hijau itu berharga mahal. Makanya saya suka pergi ke tempat yang agak sedikit polusinya dan hijau. Dan pemandangannya di Panyaweuyan sangat indah. Sebetulnya ada banyak yang bisa dilihat di Majalengka, tetapi waktu yang tidak cukup. Dan Panyaweuyan ini cocok untuk yang suka traveling dan adventure.

Tetapi ada hal yang harus diperhatikan saat mau pergi kesana.

1. Kendaraan
Kalau bisa memakai kendaraan motor saja karena medan yang cukup sulit. Jangan pernah bawa mobil kalau misal skill menyetir belum bagus, bahaya!

2. Waktu Perjalanan
Diusahakan pergi ke puncak Panyaweuyan pada pagi hari saat semua area akan mendapatkan sinar matahari, karena saat hari sudah sore pencahayaan jalan disana tidak bagus dengan medan yang seperti itu. Pergi pada pagi hari dan pulang pada menjelang sore. 

3. Cuaca
Penting untuk mengecek cuaca terlebih dahulu apakah cerah, berawan atau hujan. 



Wednesday, July 17, 2019

Ada apa dengan Garuda Indonesia?


Beberapa tahun lalu Garuda Indonesia, maskapai kebanggan Indonesia merombak habis-habisan dari sisi kualitas pelayanan, peremajaan pesawat dan lain lainnya. Bahkan sampai menjadi salah satu maskapai bintang lima di dunia oleh Skytrax. Citra Garuda Indonesia sekarang sudah jauh lebih baik daripada sepuluh tahun yang lalu, bahkan sampai pernah dilarang terbang ke Eropa.

Sekarang sedang ramai-ramainya mengenai laporan keuangan Garuda Indonesia yang hancur dan menjadi polemik. Terus terang saya tertarik dengan dunia aviasi, jadi saya akan coba untuk menelaah apa penyebabnya.

1. Korupsi dan Suap
Saya melihat ada dugaan korupsi dalam peremajaan pesawat khususnya bagian permesinannya. KPK mensinyalir bahwa Emirsyah Satar, mantar CEO ditangkap KPK karena diduga menerima suap untuk peremajaan pesawat khususnya untuk seri Beoing 777-300ER. Saya tadinya berfikir bahwa Garuda Indonesia sudah jauh dari korupsi karena beberapa tahun ke belakang termasuk perusahaan yang terlihat jelas kemajuannya. Ternyata perkiraan saya salah setelah kasus suap Emirsyah Satar keluar.

2. Kerugian
Industri maskapai memang sangat susah untuk bisa profit dengan hanya menjual tiket. Kita bisa lihat kasus maskapai dari timur tengah seperti Qatar Airways, Emirates dan Etihad Airways. Ketiga maskapai ini didanai besar-besaran oleh pemerintahnya agar banyak wisatawan yang berkunjung ke negaranya ataupun hanya sekedar transit. Dengan demikian akan ada devisa yang masuk ke negara mereka meski tidak secara langsung terbayar ke maskapainya. Nah ini yang saya kira kurang digarap oleh Garuda Indonesia. Kalau Garuda Indonesia mau maju, bagaimana caranya homebase nya bisa jadi hub untuk calon penumpang saat mau bepergian ke negara lainnya.

3. Rute Tidak Konsisten
Garuda membukan rute Jakarta-London lewat Singapura dengan jadwal penerbangan beberapa hari seminggu. Saya kira ini cara terbaik agar Garuda Indonesia bisa membawa penumpang di Singapura, tetapi ternyata rute ini kurang menguntungkan. Yang membuat saya tambah heran baru-baru ini adalah ternyata rutenya dirubah total lagi jadi London-Medan-Denpasar dan sebaliknya. Makanya banyak orang yang kecewa mengapa bisa berubah total seperti itu.

Tuesday, July 16, 2019

Living in Brno (1)


Apartemen tempat tinggal

Akhirnya saya bisa menulis mengenai living in Brno, setelah sekian lama tertunda. Gambar diatas adalah apartemen yang saya sewa selama tinggal di Brno yang berada di distrik Medlanki. Brno merupakan kota kedua terbesar di Republik Ceko setelah Praha, dengan jumlah penduduk hanya 300 ribuan jiwa dan sebagian besar adalah mahasiswa. Oleh karena itu kota ini sangat sepi kalau sedang libur kuliah apalagi saat natal.

Saat festival musim gugur

Brno terletak antara Praha dan Wina, di provinsi Moravia Selatan. Daerah ini terkenal dengan perkebunan anggurnya, bahkan merupakan penyuplai wine terbesar juga di Republik Ceko. Dan dari segi kultur Republik Ceko dibagi dua yaitu beer dan wine culture. Kalau beer culture itu seperti Praha dan sekitarnya, kalau Brno masuknya ke wine  culture. Karena wine culture, biasanya secara mayoritas orang-orang di Brno atau di kawasan Moravia Selatan lebih santai pembawaannya.

Tempat paling menarik di Brno adalah sekitar Kastil Spilberk dan Gereja St Petrov. Ini berada di pusat kotanya.

Gereja St Petrov


Memanfaatkan mileage dari maskapai

Saya sangat suka traveling, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Oleh karena itu saya selalu berusaha sebisa mungkin untuk memakai maskapai yang sama atau maskapai yang ada di dalam alliance yang sama. Karena saya pernah tinggal di Eropa khususnya di Republik Ceko, saya memilih untuk memakai Qatar Airways dan Emirates saat bepergian untuk pulang kampung ke Indonesia. Karena kedua maskapai itu tergolong murah daripada maskapai lainnya untuk tujuan ke Jakarta.

Qatar Airways. 


Ini adalah maskapai yang mempunyai basis di kota Doha, Qatar, dan merupakan salah satu maskapai bintang lima menurut Skytrax, bahkan pernah menggondol beberapa penghargaan sebagai maskapai terbaik dunia.

Yang saya suka dari Qatar Airways adalah selain makanannya juga airport transit. Doha mempunyai bandara yang baru selesai dan menurut saya bandara Doha yang baru ini paling bagus untuk ukuran airport di Timur Tengah. 


Qatar Airways mempunyai program mileage yang bernama Privilege Club. Program ini mempunyai beberapa tingkatan tergantung seberapa sering pakai maskapai ini saat bepergian dari burgundy, silver, gold sampai platinum. Dulu mileage saya di maskapai ini sampai sekitar 20 000-an. Dengan mileage ini bisa ditukar dengan upgrade tiket, atau bahkan tiket gratis dan menginap hotel gratis yang masih satu network dengan Qatar Airways.

Akhirnya saya memutuskan untuk menukar mileage nya dengan menginap di hotel. Ternyata Qatar Airways mempunyai network dengan jaringan hotel Accor, seperti hotel Ibis, Novotel dan lainnya. Saya transfer mileage saya di Qatar Airways ke Accor, dan dari Accor point saya bisa pesan hotel. Accor hotel sendiri mempunyai reward yang flat dimana kita bisa menukar point 2000 dengan 20 EUR atau kalau dalam rupiah sekitar 300 000an kalau 1 EUR sekitar Rp. 15 000. Akhirnya saya coba untuk menginap di Hotel Ibis Styles yang di Bogor selama 2 hari, dan ternyata bisa. Nanti saya akan mereview hotel ini.

Emirates


Ini adalah maskapai yang mempunyai basis di Dubai, Uni Emirat Arab. Dan salah satu maskapai yang mempunyai rute paling banyak di dunia. Karena saking banyaknya rute otomatis, akan banyak penumpang yang akan mampir ke airport Dubai, sehingga airportnya ramai sekali seperti pasar.

Kalau Emirates program mileage nya bernama Skywards, enaknya pakai Emirates Skywards adalah kita bisa menukar mileage dengan diskon harga tiket pesawat. Saat itu saya pernah dapat diskon sekitar 150 USD untuk harga tiket dipotong dari point Skywards.

Kesimpulannya, kedua maskapai ini merupakan salah satu maskapai terbaik di dunia dan sangat jarang terjadi kecelakaan. Dari tempat duduk dan makanan di kelas ekonomi sudah bagus sekali.